Panasnya sinar
matahari disiang bolong ini, sepertinya membuat setiap orang dikota tercintaku,
kota Tarakan, enggan untuk bepergian keluar rumah. Ditambah lagi hari ini
bertepatan dengan hari libur nasional. Maka jelaslah sudah, orang-orang lebih senang memilih untuk berleha-leha dirumah. Menikmati udara
dingin dari AC, menyalakan kipas
angin dengan kecepatan ekstra, serta menikmati minuman dingin nan segar
merupakan kegiatan yang paling pas saat ini.
Tapi, itu semua sudah jauh dari pikiranku. Aku lebih memilih menghabiskan waktuku untuk beraktifitas didapur,
berderu dengan panasnya kompor dan mengakrabkan diri dengan oven. Kegiatan yang
bagiku tidak lazim ini, berawal dari keisenganku saat membaca sebuah buku.
Bukanlah sebuah buku motivasi. Tapi buku yang berisi kumpulan cerita dari penulis terkenal 'Dewi Lestari' dengan nama pena Dee. Buku itu bernama Madre.
Pada awalnya aku
hanya mengira buku itu hanyalah sebuah buku bacaan biasa. Buku yang aku gunakan untuk
menghabiskan waktu yang luang dalam hari-hariku. Hari yang menurutku selalu penuh dengan perasaan gundah
gulana dan cemas. Cemas karena menunggu jawaban dari beberapa lowongan kerja yang
aku kirimkan sebelumnya. Efek dari yang namanya menganggur.