Archive for Juli 2013

Flash Fiction: Zombie!

Rabu, Juli 3 No Comments »



“Putri! Jangan lari kesana!”, teriak sang Pengembara.
Putri terus saja berlari menjauh. Tak digubrisnya teriakkan sang pengembara.
“Aaakkk…”, Putri berteriak kesakitan.
“Sial!”, hardik sang pengembara sambil menunggang kuda hitamnya. Dipecut kudanya agar berlari secepat mungkin. Tak ingin ia melihat sang Putri diserang para zombie.
“Hauumm.. haumm..”, para zombie berucap tak jelas.
“Pergi… pergi sana!”, teriak sang Putri mengusir para zombie tersebut.

Ketika jarak zombie dan Putri semakin dekat. Tiba-tiba terdengar suara tembakkan keras.
“Dorrr!” satu zombie pecah kepalanya.
“Dorrr… Dorrr…” dua zombie hancur badannya.
“Sial, peluruku habis!” maki sang Pengembara. “Putri, cepat naik ke kudaku ini. Segera!”, sang Pengembara berhasil mendekati Putri.
“Tapi kamu bagaimana?”, tanya sang Putri.
“Tenang! Aku akan baik-baik saja! Cepat pergi dari sini!”
Tiba-tiba sang Pengembara mengeluarkan pedang panjangnya. Tanpa ampun, lima zombie yang tersisa habis ditebas kepalanya.

“Kenapa kamu tidak pergi?”, tanya sang Pengembara.
“Aku takut… takut jika aku sendiri dan kamu terluka”, jawab sang Putri.
“Cck.. Dasar gila!”
Sang Pengembara akhirnya pergi menuju kearah utara bersama dengan sang Putri yang duduk dibelakangnya. Kuda hitam itu berlari kencang, tapi tidak sekencang sebelumnya.

Flash Fiction: Modyar!

No Comments »



“Tuiut.. tuiuut..”, bunyi nada pesan masuk.
“Dari siapa itu?”
“Bukan siapa-siapa kok… cuman sms dari teman.”
“Ah, bohong!”
“Sumpah cinta, abang mu ini tak mungkin berbohong…”
“Sini coba lihat!”
“Jangan…”
Tiba-tiba terjadi perebutan sengit. Handphone itu ditarik sana, ditarik sini bagai lomba tarik tambang.

“Krakkk!!!”
“Nah, jatuhkan cinta! Mati handphone abang!”
“Biarin! Siapa suruh gak mau kasih lihat! Jangan-jangan dari selingkuhannya ya?!”
“Bukan cinta… Nah kan, pecah layarnya. Modyar deh!”
“Makanya jangan sembunyi-sembunyi gitu… emang, dari siapa sih?”
“Itu sms dari bos abang, cinta! Dia minta laporan akhir bulan abang!”
“Upss!”
“Mati abang! Bisa-bisa dipecat ini!”