Luna Maya dan Ariel Peterpan (review)


Mungkin ini sudah cerita basi atau lama yang sudah mungkin pelan-pelan dilupakan, bukan maksud untuk membicarakan aib seseorang tapi hanya membicarakan hikmah dan pelajaran yang didapat.

Saya suka dengan artis Luna Maya dan musisi Ariel Peterpan. Semua orang pasti juga mempunyai pikiran yang sama dan mungkin sampai saat ini kita masih menyukai (atau lebih tepatnya mengidolakan) mereka andai kasus video porno tidak terungkap dan terjadi.



Mereka adalah manusia biasa, kita hanya bisa menyalahkan saja, karena mereka telah melakukan kesalahan. Sepak terjang mereka sebagai artis dan musisi adalah salah satu faktor kenapa kasus ini begitu heboh dan Dahysat (hehe.. yang ini merupakan salah satu acara yang pernah di pandu oleh Luna Maya.)
Sebagai manusia biasa juga, mereka butuh dukungan dari teman-temannya entah dari sahabat artis, kerabat dan keluarga..

Karir mereka sangat menanjak, bahkan mungkin sampai pada tahap di puncak. Saya masih ingat ketika menonton film Sang Pemimpi, dimana Ariel menjadi Arai dewasa, saat itu para penonton termasuk saya juga ketawa-ketawa dan meng-eluh-eluh-kan Ariel ketika berakting. Tawa riuh penonton terasa sampai di seluruh area teather bioskop tempat saya menonton. Terus, kita juga masih ingat ketika acara ulang tahun Dahysat, dimana Olga Saputra berusaha menggoda Luna Maya dan memanggil Ariel, kemudian Ariel datang, Olga dengan semangat menyatukan mereka dan mesra mencium pipi Ariel dan Luna Maya. Suatu perjalanan hiburan yang nyata bagi kita semua.

Namun, di saat ini apa yang terjadi dengan mereka?
Karir Luna Maya hancur dimana-mana, kontrak kerja diputus oleh perusahaan-perusahaan yang memakai Luna Maya sebagai model. Lihat saja iklan Lux, acara Dahsyat, dll. Ariel pun juga bernasib naas, dia penjara, sehingga launching album menjadi tertunda (tapi teman-teman Peterpan masih setia sama Ariel). Nama baik mereka tercemar, reputasi mereka menurun. Memang roda kehidupan itu berputar.

Kasus mereka saat ini belum selesai, mudah-mudahan cepat selesai, masyarakat juga sudah gerah dan pelan-pelan mulai melupakan, apalagi saat ini "Keong Racun" telah menjadi wabah baru, pengalih gosip infotainment selain kasus percintaan Raul dan KD.

Apa mereka bisa bangkit dari keterpurukan mereka?

Namun daripada itu, Luna Maya dan Ariel, menurut saya adalah dua sejoli yang sehati, seperti Galih dan Ratna, Rama dan Sinta, Romeo dan Juliet, atau Anang dan Syahrini (hehe...)

Ayo.. kita ambil pelajaran dari mereka.
1. Selalu ingat Tuhan Yang Maha Esa
2. Taat pada orang tua, dan norma-norma masyarakat
3. Pacaran yang sehat dan baik
4. Rajin menabung
5. Pandai berinvestasi
6. Murah senyum, tidak cepat marah
7. Pandai-pandai memilih kawan, dan bersahabat dengan orang-orang yang baik.

Untuk kasus Cut Tari, saya NO COMMENT...

This entry was posted on Rabu, Agustus 4 and is filed under ,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

2 Responses to “Luna Maya dan Ariel Peterpan (review)”

  1. semangat trus ariel...saya selaku fans berat km slalu mndukang n'mndoakn km...

    good luck

    BalasHapus
  2. saya lebih suka melihat dari sisi terang, menutupi aib saudara seiman jauh lebih baik.

    BalasHapus

Hai, senang melihat komen dari kalian.. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...