TOLONG

TOLONG
Orig. Post by Dimas Sumarsono

"Tuk... tuk... tuk..."
Aku menoleh kebelakang. Gak ada orang. Begitu kembali berjalan.      
"Tuk... tuk.."
Suara itu terdengar lagi.
Aku menoleh. Suasana tetap sepi. Aku kembali berjalan. Entah kenapa, tiba-tiba bulu kuduk merinding. Karena ingin mengusir takut. Aku mencoba memainkan hape sambil berjalan.
Kali ini suasana terlihat normal. Jalan sepi ini tidak mengeluarkan suara aneh lagi.
"Hmm.. bau apa ini?" Aku tiba-tiba mencium bebauan yang aneh. Karena ingin segera sampai diluar gang. Aku berlari sekuat tenaga.
Saat melewati tiang listrik yang bolam nya sudah pecah. Aku melihat sebuah sosok...
Sosok itu terlihat gelap. Karena tidak ada pencahayaan.
"Sial" ucapku pelan.
Begitu mendekat, sosok itu diam mematung. Aku yang ketakutan tidak berani menoleh. Hanya fokus berlari kedepan.
"Tuk... tuk.. tuk.."
Aku mendengar suara itu lagi. Begitu aku menoleh sosok itu menghilang. Saat melihat kebelakang tidak ada siapapun.
Karena sudah kepalang basah. Aku tetap berlari. Dan akhirnya sampai didepan gang.
"Aman" ucapku dalam hati.

***

"Kenapa mas? Kok pucat banget mukanya?" Tanya penjual warung didepan gang.
"Gakpapa bu..." jawabku pelan. Setelah membeli mie dan rokok. Aku kembali pulang kerumah. Tapi karena takut. Aku hanya menunggu didepan gang. Menunggu orang yang akan lewat gang.
"Cck.. sudah setengah jam kok gak ada yg lewat sih. Apa yang salah dengan malam ini?" Aku mendumel sendirian.
Hampir saja pasrah, tiba-tiba ada bapak-bapak pulang naik motor.
"Pak, saya boleh ikut sampai sana?" Aku memelas.
Bapak itu diam saja, lalu dengan menganggukkan kepala. Bapak itu mengizinkan aku ikut.
"Stop pak, disini saja! Terima kasih" ucapku sambil turun dari motor.
Bapak itu tetap diam. Hanya mengangguk kepala.

***

"Lega... sampai juga aku disini. Oh bantal, aku kangen..." tak sampai lima menit aku tertidur. Rasa lapar yang sempat ada seolah lenyap. Rasa kantuk lah yang kini nenyerang.
"Tuk... tuk... tuk.."
Aku terbangun karena suara itu. Suara itu terdengar dari arah luar jendela.
"Tuk... tuk... tuk..."
Suara itu terdengar lagi. Aku ketakutan lalu menutup bantal dikepalaku.
"Tuk... tuk... tuk..."
Suara itu kian terdengar nyaring. Aku mencoba menerka, suara apa itu. Otakku berpikir keras, dan akhirnya mengerucut pada sebuah langkah yang melompat-lompat.
"Siapa kamu" aku mencoba memberanikan diri bertanya. Suasana hening tanpa jawaban.
"Tuk... tuk... tuk..."
Suara itu terdengar lagi... dan lagi..
"Hoiii, siapa kamuuu..." aku mencoba teriak. Tapi tetap tidak ada jawaban. Dengan segenap keberanian. Aku pergi kejendela. Dengan sekali sentak. Korden terbuka...
Aku diam mematung memandang kedepan. Sosok didepanku...
Sosok itu tersenyum lebar. Ada kapas dikedua lobang hidungnya. Matanya putih semua. Dan ada darah yang menetes seolah air mata. Bibirnya pucat sepucat mayat.
"M...as... to...long lep...aas talii...ku..." ucap makhluk didepanku.
Tak bisa berkata-kata lagi. Pandanganku gelap. Aku jatuh tak sadarkan diri...

This entry was posted on Minggu, Mei 17 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply

Hai, senang melihat komen dari kalian.. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...