Giring: Banting Aku Mak!


"Ring.. Oii.. Ring, bangun!!!" Teriak Emak dari balik pintu kamar.
"Ring, BANGUNNNN!!!" Teriak Emak makin kencang.
"Kruaaaakkk.. Glodeeerrr.. BRUUUUKKK...!!!" Bunyi pintu Giring yang tiba-tiba saja jatuh setelah ditendang Emak dalam satu kali gerakan.
"Huaaaaa... Apa ituuu!!??" Giring kaget bukan kepalang. Dengan kondisi satu mata yang masih dalam keadaan merem, Giring berhasil bergerak cepat, berdiri dengan sigap bagai seseorang yang telah lama berguru silat pada om Bruce Lee.
"Ring, kamu ini! Tidur kok susah betul dibangunin!" Teriak Emak sambil mendekati Giring.
"Giii..iiringg, keeca-pee-aan mak" jawab Giring dengan tergagap khas Aziz Gagap.
Giring berlari menjauh dari Emak. Giring takut, Emak bukanlah sembarang Emak. Konon kabar dari buyut, Emak sempat berlatih ilmu beladiri dengan tingkat keahlian sudah setingkat master. Giring sangat takut kepada Emak. Setakut-takutnya Giring pada dosen yang paling killer di kampusnya, Emak lah yang paling Giring takutin. Giring makin terpojok di sudut kamarnya. Kali ini, matanya sudah terbuka semua bahkan lebih terbalak tapi iler kering masih tetap menempel aman di sekitar bibir. Dengan singgap Emak berhasil menarik tangan Giring. Giring pasrah, asli pasrah bagaikan ayam yang sudah pasrah hendak di sembelih oleh algojo ayam dipasar. Giring tidak melawan, bukan lantaran Giring tidak kuat. Tapi memang Giring telak kalah ilmu persilatannya. Hasil ilmu yang didapat dari laga silat om Bruce Lee yang didapat dari menontonan film pun seolah tak berarti apa-apa. Ilmu Emak yang konon asli turunan dari ilmu kuno daerah Banten jauh melebihi semuanya.

Tangan Giring sudah dikunci oleh jemari Emak yang kuat.
Giring meringis kesakitan, Emak gak perduli.
"Emaaaakkk, ampuuuunnnn Ma" teriak Giring memohon ampun.
"HIYYYYAAAATTTT...!!!" Emak membalas teriakan Giring dengan satu bantingan maut. Mirip seperti tokoh gulat yang sekarang mantap menjadi artis Hollywood yaitu The Rock. Emak membanting Giring dengan satu kali gerakan. Giring jatuh tekapar dibawah kaki Emak. Giring meringis kesakitan. Punggungnya terasa nyilu sekali. Giring kalah telak dengan Emak.
"Giring, cium kaki Emak!!!" Teriak Emak tapi dengan  nada yang mulai sedikit lembut.
Tanpa ba-bi-bu lagi Giring mencium kedua kaki Emak. Mencium dengan perasaan cinta bagai anak yang sangat-sangat berbakti kepada ibunya.
Tiba-tiba pandangan Giring menjadi gelap-semakin gelap, lalu tiba-tiba dari gelap dia melihat cahaya yang kabur dan akhirnya terang.
Tanpa sadar, rupanya Giring terbangun dari tidurnya. Dia terbangun dari mimpi lelapnya. Giring terbangun bukan dari kasur empuknya, melainkan jatuh dibawah kasurnya. Giring menatap sendu kearah kasur yang tepat berada diatas kepalanya. Giring menahan sakit di punggung, yang akhirnya dia sadar bahwa sakit yang dia dera akibat terjatuh dari kasur-tempat tidurnya. Sambil menahan sakit, Giring bangun dan bergerak perlahan dari tidurnya. Dia mengambil telpon genggamnya yang terletak di sudut kamar dengan charger yang masih terpasang. Dengan pelan, dilepasnya charger yang terpasang. Kemudian telpon genggam diambil oleh Giring dengan penuh hikmat dan perlahan.
Giring duduk kembali ke atas kasur. Setelah menemukan posisi yang enak, Giring membuka folder photo didalam telpon genggamnya. Giring membuka photo Emak yang tersimpan, Giring menatap sedih, rasa kangennya terhadap Emak sungguh berat tiada terkira. Giring bahagia dan bercampur sedih, dia merasa sudah bahagia melihat dan bertemu Emak walau lewat dalam mimpi yang kacau tapi juga merasa sedih karena Emak masih dikampung jauh dari Giring yang tinggal di kota demi sebuah pekerjaan dan penghidupan yang layak untuk dia dan keluarganya. Dalam hati Giring berucap, “Emak.. Aku sayang Emak..”

This entry was posted on Sabtu, Februari 11 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

2 Responses to “Giring: Banting Aku Mak!”

  1. wew, awal nya cengar cengir but ending nya cukup mengharukan ...

    ini cerpen kan om ???
    nulis novel juga ngga

    btw gw liat postingan lo di trit nya om ramundo

    BalasHapus
  2. pertama nya cengar cengir, namun ending nya cukup haru biru ...
    nulis novel juga ngga om ???
    maen ke blog ane yah :D

    BalasHapus

Hai, senang melihat komen dari kalian.. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...